About

Cyber Learning adalah kegiatan belajar yang dapat dikombinasikan dengan kegiatan tatap muka yang ada di sekolah. Sharing knowledge dapat dilakukan dari lokasi mana saja selama ia memiliki koneksi dengan sumber pengetahuan tersebut dan interaktifitas dimungkinkan secara langsung atau tidak langsung dengan visualisasi lengkap (multimedia). Pembangunan sarana Cyber Learning menjadi penting dilakukan ditengah-tengah masyarakat agar orang tua dan siswa memiliki ruang partisipasi yang optimal. Cyber Learning yang dibangun dapat dengan mudah digunakan oleh pengguna.


Cyber Learning adalah salah satu pilihan dalam pembelajaran modern berbasis komputer. Ketersediaan fasilitas teknologi internet dan komputer merupakan peluang terciptanya pembelajaran modern dan sharing knowledge community.


Salah satu tantangan institusi pendidikan di era teknologi informasi saat ini adalah menyediakan pembelajaran bagi setiap siswa nya pada saat yang tepat serta tidak terbatas pada lokasi dimana ia berada. Seperti yang diungkapkan dua orang pakar dunia Arie DeGeus of Royal Dutch/Shell Oil dan Peter Senge (Pengarang The Fifth Discipline): “The ability to learn faster than your competitors may be the only sustainable competitive advantage”. Salah satu solusi untuk menjawab tantangan tersebut adalah dengan memfasilitasi pembelajaran mandiri. Pembelajaran kovensional pada saat ini mulai kehilangan nilai bagi suatu institusi pendidikan di era yang bersifat desentralisasi dan global. Belajar mandiri mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan dan konvergensi yang terjadi pada teknologi informasi dan telekomunikasi. Berbagai teknologi dan aplikasi telah tercipta dalam upaya mendukung kegiatan operasional kehidupan manusia maupun institusi, termasuk kegiatan belajar dan mengajar diantaranya Cyber Learning.


Cyber Learning membutuhkan model yang harus didisain dalam bentuk pembelajaran inovatif. Pengembang, mempunyai kesempatan dalam merencanakan pengalaman sebelumnya untuk penerapan program Cyber Learning. Untuk keperluan pengembangan Cyber Learning, pengembang konten pelajaran diharapkan melakukan keseluruhan dari kecakapan mengajar dalam proses pembelajaran Cyber Learning. Pengembang diharapkan dapat mengganti kekurangan dari subtansi atau waktu yang mungkin terjadi dalam pembelajaran konvensional. Walaupun demikian, pengalaman belajar yang terstruktur dengan baik belum cukup mengganti kekurangan kecakapan komunikasi dalam proses pembelajaran berbasis TIK. Performansi siswa melalui Cyber Learning akan memperlihatkan kemampuan Cyber Learning dalam pengintegrasian proses pembelajaran. Komunikasi elektronik dikombinasikan dengan proses pengembangan yang dibutuhkan untuk menempatkan suatu pembelajaran dalam fasilitas format Cyber Learning yang pengintegrasiannya ke dalam penstrukturan konten.


Melihat data statistik karakteristik pengguna internet di Indonesia, khususnya dalam domain usia remaja, cenderung memiliki minat yang besar terhadap perkembangan aplikasi internet berbasis web 2.0, yaitu teknologi aplikasi internet yang mengedepankan komunikasi dari jejaring yang sering disebut social networking. Namun sayangnya, kemunculannya itu hanya baru sekedar euphoria tanpa makna, bahkan cenderung perkembangan melek ICT tersebut baru sebatas untuk kegiatan entertainment dan hubungan sosial semata, padahal sesungguhnya social networking memiliki potensi yang sangat besar untuk dikonversi menjadi suatu model komunikasi untuk membangun sharing knowledge community.


Karena Cyber Learning masih merupakan suatu pengalaman baru untuk sebagian besar siswa dan kita telah mengetahui bahwa ini sangat bermanfaat bila menggunakannya dalam refleksi. Siswa disarankan mencocokkan dengan pengalamannya ketika mereka mengikuti pembelajaran di kelas. Mereka diinstruksikan hanya untuk merekam pikirannya tentang pengalaman pembelajaran. Tujuannya adalah membuat siswa mengerti terhadap bentuk-bentuk perbedaan dari Cyber Learning dengan asumsi bahwa mereka secara personal mungkin akan menjadi pengembang Cyber Learning dimasa mendatang. Meskipun refleksi ini tidak memberikan kontribusi pada performent, namun hal ini memberikan kontribusi pengetahuan siswa sehingga memenuhi sebagai bentuk formatif untuk pegembang. Sejalan dengan hal di atas, kegiatan ini mencoba mendorong terciptanya cyber learning untuk mendorong e-literacy, sharing knowlwdge community dan terciptanya pembelajaran modern yang efektif. Kegiatan ini akan akan melibatkan sejumlah sekolah di Jawa Barat terutama yang telah memiliki infrastruktur dan komitmen yang tinggi untuk mengimplementasikan cyber learning.

1 komentar: